4.08.2010

Melatih anak menggambar, ada triknya lo !

Mama Giok - Menggambar bisa mengasah kreativitas anak. Jika ia tak terbiasa dan tak melatih kemampuan untuk menggambar, ia akan menjadi sama dengan orang lain. Seragam, karena terbiasa meniru. Ajaklah anak untuk melatih dirinya menggambar," ujar Dik Doank, pemilik Sekolah Alam Kandang Jurank Doank
Sebuah situs pembelajaran menggambar, www.learnhowdraw.com mengatakan, bahwa kegiatan menggambar dan mewarnai adalah hal
yang penting untuk anak. Pasalnya, kegiatan ini melatih fungsi penting dalam pengembangan fisik, emosi, dan kognitif anak.

Aktivitas menggambar dan mewarnai menjadi saran anak untuk mengekspresikan dirinya sendiri dengan gambar yang ia suka, asal jangan didiktekan gambar apa. Jika di zaman dulu, di sekolah, anak-anak terbiasa mencontoh dan meniru "template" dari gurunya, misal, gambar dua buah gunung, dengan matahari di bagian tengah.

Karenanya, untuk membimbing anak menggambar perlu diperhatikan. Orangtua atau siapa pun yang sering bersama si anak bisa mengajaknya untuk lebih sering menggambar dan mewarnai sebagai cara untuk mendorong perkembangan fisik, sosial, emosi, dan kognitif anak, tapi dengan cara yang menyenangkan. Berikut adalah beberapa saran dari  www.learnhowdraw.com untuk membimbing anak menggambar dan mewarnai:

1. Sediakan bahan-bahan untuk si kecil menggambar, seperti kertas atau buku gambar khusus, atau buku mewarnai. Untuk alat-alat pewarnaan, carilah yang nontoxic dan aman untuk anak-anak.

2. Jadilah teladan. Dalam hal ini, bukan berarti Anda memberikan contoh gambar (mendikte) apa yang harus ia ikuti, tapi dengan menjadi teladan. Artinya, tunjukkan pada si kecil bahwa Anda menyenangi dan menyukai kegiatan menggambar dan mewarnai.

3. Dukung upayanya untuk menggambar dan mewarnai lewat ungkap cantiknya warna-warna yang bisa ia gunakan, garis gambar, dan bentuk yang bisa dicoba dilakukan oleh si anak. "Misal, cantik, ya, warna ungu bunga Adik."

4. Ketimbang bertanya, "Kamu menggambar apa itu?", sebaiknya tanyakan, "Ceritakan ke Mama segala yang ada di gambar kamu itu, dong." Mengapa? Karena ketika Anda bertanya seperti pertanyaan yang pertama, si anak akan menangkapnya dengan pertanyaan "Itu gambar apa, sih? Mama enggak ngerti." Pertanyaan itu membuatnya merasa telah melakukan kesalahan dan tak tertutup kemungkinan ia akan malu untuk menggambar lagi karena ia merasa telah gagal menggambar.

5. Ajarkan konsep tentang teknik. Misal, tebal, tipis, lebar, sempit, gelap, terang, sudut, bentuk, kontur, dan sebagainya.

6. Jangan lupa untuk mengapresiasikan hasil karyanya. Misal, dengan menempelkan hasil gambarnya di pintu lemari pendingin, atau dibingkai dan dipajang di ruang yang bisa dilihat banyak orang. Tunjukkan pada sanak saudara, tetangga, atau relatif yang datang, sesekali pujilah karyanya tersebut. Hal ini akan mendorong kepercayaan diri si anak.

7. Berikan kesempatan untuk si kecil memilih subyek yang ingin ia gambar dan lembar mewarnai yang ia inginkan. Beberapa orang menganggap bahwa lembar mewarnai akan mengungkung kreativitas anak. Namun, kegiatan ini juga memainkan peran vital dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Bahkan kegiatan mewarnai pun bisa mendorong anak yang merasa sungkan untuk mulai menggambar dan mewarnai untuk mau mengambil krayon dan mulai mencoba mewarnai karakter kesukaannya. Misal, anak yang tadinya sungkan untuk mau mulai menggambar dan mewarnai akan lebih mudah untuk memulai kegiatan ini dengan diminta mewarnai tokoh kartun kesukaannya. Anda bisa mengunduh lembar-lembar mewarnai di situs-situs kartun kesukaannya. Jangan lupa untuk selalu menemani anak saat mereka menggambar dan mewarnai, karena anak yang masih terlalu kecil bisa tersedak jika ia mencoba memakan krayon atau alat mewarnai lainnya.
8. Dik Doank berbagi tips, jika si kecil menggambar sesuatu yang abstrak, Anda bisa mencoba mencari selah dan membuat sesuatu yang menarik dari apa yang digambar si kecil. Misal, ia menggambar huruf H, Anda bisa menambahkan guratan dan garis sana-sini hingga menjadi gambar gedung atau jembatan, apa pun. Buat kegiatan tersebut jadi menyenangkan dan dorong daya imajinasinya untuk berpikir keluar dari kotak.

Sumber : Kompas

0 comments:

Posting Komentar